Selasa, 22 Mei 2012

Buat BUmi Kami Tersenyum Kembali

  1. bumiku kini menangis..
    bumiku berduka..
    bukan hanya indonesiaku..
    bukan hanya pertiwiku yang menangis..
    kini sang bumi mulai menangis..
    bencana datang silih berganti..
    dari suatu titik ke titik yang lain..
    bencana itu bak virus yang menyebar..
    disemua penjuru dunia, virus mulai menyebar..
    mula-mula indonesia..
    kian lama makin meluas sampai ke thailand..
    tetangga indonesia..
    kemudian makiin meluas ke jepang..
    dan kembali lagi ke indonesia..
    bencana bak virus itu menyebar dengan waktu yang tidak lama..
    merenggut jutaan manusia..
    merenggut generasi penerus bumi..
    penjaga bumi masa depan..
    walau regenerasi selalu terjadi,namun semuanya berlangsung lama.
    bumikuu menangis..
    bumiku kehilangan generasinya..
    bumiku kehilangan ahli-ahlinya..
    bumiku terancam..
    terancam dari bencana..
    teracam dari pemanasan global..
    terancam dari hilangnya generasinya..
    bumikuu mulai menangis..
    bumiku berduka..
    apa yang harus kita lakukan?
    agar bumi bisa tersenyum kembali..
    tak ada timbulnya bencana..
    kurangnya pemanasan global..
    hmm..
    buatlah perhijauan terhadap hutan dan lingkungan sekitar..
    kembalilah berserah diri kepada sang pencipta..
    mulai bersujud,
    membenahi diri,
    dan melakukan semua kewajiban kita sebagai manusia..
    mulai menyayangi bumi..
    mulai membuat bumi kembali tersenyum..
    duka bumi,duka kita bersama..
    bumi bumi bumi..
    bumi tempat tinggal kita semua..
    jagalah kebersihan bumi..
    buanglah sampah pada tempat yang disediakan..
    janganlah menyakiti bumi..
    virus bencana yang ada karena ulah kita semua..
    bencana yang ada peringatan dari sang pencipta kepada kita semua..
    sayangi bumi..
    mulai sayangi dan cintai bumi.
    bumiku..
    bumikuu..
    bumi kita..
    bumi semuanya,.
    jangan bersedih..
    jangan menagis,,,
    janganlah berduka lagi..
    bumiku..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar